Mengenal Malang Raya Melalui Malang City Tour

 Pertemuan 1 - Modul Nusantara

Mengenal Malang Raya Melalui Malang City Tour

Oleh: Anami Azkal Azkia










    Bismillaahirrahmaanirrahiim, Assalamu'alaikum Wr. Wb. Shalom, Om Swastiastu, Namo Budaya, Salam Kebajikan.

    Hallo, teman-teman semua! Selamat datang di blog pertama saya, disini yang akan dibahas yaitu tentang "Macito", akan tetapi terlebih dahulu saya akan menjelaskan alasan mengapa saya mulai menulis blog ini. Pada saat ini, saya tengah menjalani sebuah program pertukaran mahasiswa yang dikenal dengan nama Pertukaran Mahasiswa Merdeka atau yang sering disingkat dengan PMM. Program ini merupakan salah satu program unggulan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek). Sebuah program yang memungkinkan mahasiswa menempuh pendidikan diluar kampus asalnya selama satu semester, dan dilaksanakan pada semester ganjil. 

    Program PMM tersebut membawa saya terbang jauh dari Kota Padang di Sumatera Barat menuju Kota Malang di Jawa Timur. Ada banyak hal baru yang saya temui dan ada banyak pula orang baru untuk saya kenali. Sebuah kesempatan langka yang tidak akan bisa terulang untuk kedua kali, tentu akan diisi dengan berbagai kegiatan bermanfaat. Salah satunya adalah Modul Nusantara. 

    Modul Nusantara dimaksudkan untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang kebinekaan, wawasan kebangsaan dan cinta tanah air yang meliputi empat jenis kegiatan; kebinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial. Dengan kata lain, kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami makna dari semboyan Bhineka Tunggal Ika yaitu berbeda-beda namun tetap satu jua. Indonesia merupakan negara dengan berbagai keanekaragaman suku, budaya, adat & istiadat. Keanekaragaman itu dapat menjadi pemersatu bangsa maupun menjadi pemecah bangsa. Agar keanekaragaman tersebut dapat menjadi pemersatu bangsa maka salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mengadakan kegiatan Modul Nusantara ini. Yang kemudian diharapkan mahasiswa dapat saling mengerti dan memahami antara satu sama lain, sehingga keanekaragaman tersebut tidak lagi menjadi hambatan dalam berinteraksi. 

    Kegiatan Modul Nusantara ini dilaksanakan pada setiap akhir pekan selama satu semester perkuliahan berlangsung. Mahasiswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok memiliki seorang dosen yang akan mendampingi serta seorang mentor yang akan menjadi perantara dosen dan mahasiswa peserta PMM. Saya mendapatkan dosen Ibu Santi Merlinda dan mentor yang bernama Kak Anida.

    Untuk mengawali kegiatan Modul Nusantara, Ibu Santi membawa kami mengenal Kota Malang lebih jauh dengan menggunakan sebuah fasilitas transportasi umum yang disebut dengan Bus Macito, singakatan dari Malang City Tour yang berarti Wisata Kota Malang. Alat transportasi ini disediakan gratis oleh pemerintah Kota Malang dengan beberapa ketentuan yang harus diperhatikan. Diantaranya yaitu kapasitas penumpang, jam operasional, maupun pendaftarannya. Rute yang dilalui oleh bus ini yaitu dimulai dari kantor Ex Lab DLH di Kota Malang, kemudian menuju Lapangan Tugu, berbelok ke kawasan Cagar Budaya Jl. Basuki Rahmat, kemudian ke Lapangan Merdeka Malang, ke Jalan Idjen, kemudian ke Jl. Pahlawan Trip dan kembali lagi ke kantor Ex Lab DLH Kota Malang.

    Berkeliling Kota Malang menggunkan Bus Macito memberikan kesan yang menyenangkan untuk saya. Bus ini memiliki konsep yang cukup unik karena terbuka tanpa jendela sehingga para penumpang dapat menikmati keindahan dan suasana Kota Malang secara langsung. Hal yang sedikit disayangkan ketika kami berangkat cuacanya mendung sepanjang perjalanan. Namun, hal itu tidak mengurangi pesona Kota Malang sedikitpun. Tidak lupa, diakhir perjalanan kami melakukan kegiatan dokumentasi. Dan saya harap, perjalanan selanjutnya akan menjadi lebih seru lagi!




    Sarana dan prasarana publik Kota Malang sudah cukup memuaskan, karena terlihat jelas bahwa pemerintah kota ini telah menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang dapat menunjang berbagai kegiatan publik seperti taman kota dan Bus Macito. Semoga kedepannya pemerintah Kota Malang dapat memperbanyak jumlah bus Macito, agar para wisatawan yang berkunjung menjadi lebih leluasa menikmati keindahan Kota Malang.



    Sekian cerita saya kali ini, semoga bermanfaat!

Komentar